top of page
Aku Diponegoro poster.jpg
  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

Kebanyakan masyarakat Indonesia generasi kini mengenang Pangeran Diponegoro sebagai pahlawan perjuangan awal abad kedelapan belas yang memimpin perlawanan Jawa terhadap Belanda dalam pertarungan yang dikenal sebagai Perang Diponegoro (1825-1830). Selain itu, banyak juga yang hanya mengenali figur pemimpin Perang Jawa ini sebagai pangeran Yogyakarta yang dapat dilihat di ruang-ruang kelas seluruh pelosok Indonesia, berdampingan dengan para pahlawan nasional lainnya.

Vrije Universiteit Amsterdam

Animasi ini dibuat untuk pameran bertajuk: " Pangeran Diponegoro Dalam Sudut Pandang Belanda, dari Tahun 1800 hingga kini yang digelar di Erasmus Huis, Kuningan Jakarta, 12 Feb - 11 Maret 2015. Film animasi ini dibuat berdasarkan gambar-gambar dari buku Babad Diponegoro yang ditulis Diponegoro saat pengasingannya di Makassar.

Rebel Prince.jpg
  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

25 February 2015

Held parallel to the massive “Aku Diponegoro” exhibition, currently showing at the National Gallery in Central Jakarta, the Dutch cultural center Erasmus Huis features another exhibition on the same subject, revealing another side to the Indonesian national hero — “Prince Diponegoro in Dutch Perspectives From 1800 Until Now.”

Sadiah Boonstra
  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

23 February 2015

"Diponegoro adalah orang bodoh". Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch dan Kolonel Jan-Baptist Cleerens kepada Kolonel F.D. Cock dalam suratnya pada 26 Februari 1830. Mereka menyebut Diponegoro sebagai "either very stupid or very dissembling person".

Dasar pameran ini adalah berkas dan benda-benda yang berkaitan dengan Diponegoro di Belanda. Pameran ini berlangsung hingga 11 Maret. 

  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

Moesson

Wat ze te binnen schiet bij Indonesië en er bestaat een goede kans

dat behalve het eten, de vriendelijke mensen en Bali, ook wajang langskomt.Het poppenspel en de wajangfiguren zijn iconisch voor Indonesië. Maar ook in de wetenschap  heeft wajang de aandacht getrokken van de nodige onderzoekers.

  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

28 October 2014

Het wayang theater uit Indonesië wordt vaak gezien als iets dat eeuwenlang onveranderd is gebleven en met uitsterven bedreigd wordt. UNESCO onderschrijft dit statische idee van wayang door het te erkennen als immaterieel erfgoed (2003). Sadiah Boonstra laat tijdens deze Broodje Kennis een heel ander beeld zien en toont hoe wayang altijd in beweging is geweest en sinds de koloniale tijd ‘gemaakt’ is tot cultureel erfgoed.

  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

4 July 2009

Jangan mendalang kalau tak mampu mencerdaskan penonton, demikian pesan dalang terkenal Ki Enthus Susmono dari Tegal, Jateng. " Sebagai dalang, saya harus bisa menawarkan kecerdasan di hadapan publik.

  • White LinkedIn Icon
  • White Twitter Icon
  • White Google+ Icon

25 June 2015

Tanggal 13-14 Mei 2009 sebuah konferensi bertajuk “The Heritage Theatre” dihelat di Rotterdam. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program penelitian yang diinisiasi Erasmus University Rotterdam (kini Erasmus School of History, Culture and Communication; ESHCC).Hal cukup membanggakan, nama Ki Enthus menjadi salah satu topik bahasan.

bottom of page